ANALISIS RANGKAIAN AC - TEOREMA RANGKAIAN

Teorema Superposisi


A. Pengertian
Arus atau tegangan yang melalui sebuah elemen dalam sebuah jaringan linear dua arah yang memiliki beberapa sumber sama dengan jumlah aljabar arus atau tegangan yang dihasilkan secara terpisah oleh masing-masing sumber.
Teorema superposisi berlaku untuk semua rangkaian linear dan bilateral. Dalam teorema superposisi ini terdapat dua atau lebih sumber yang bebas. Sumber tersebut bisa tegangan dengan tegangan dan bisa tegangan dengan arus. Sumber-sumber tersebut tidak dapat bekerja secara bersamaan atau hanya berpatokan pada satu sumber saja. Sumber-sumber ini bekerja satu persatu. Sumber-sumber tegangan yang akan di tahan sewaktu salah satu sumber lain (sumber tunggal) bekerja digantikan oleh rangkaian hubung singkat (short), sumber-sumber arus digantikan dengan rangkaian terbuka (o.c). Teorema superposisi digunakan untuk menghitung besar arus pada masing-masing  beban dengan menentukan terlebih dahulu arah arus pada rangkaian. Dibawah ini adalah contoh gambar rangkaian listrik yang dapat di analisis dengan metode atau teorema superposisi.

B. Sifat- Sifat Teorema Superposisi
1.   Berpatokan pada satu sumber, sumber (E) yang lain di hubung singkat (short) atau  jika pada arus (I) dalam rangkaian terbuka (o.c)
2.    Tidak berpengaruh dengan sumbernya
3.    Besar I3 akan sama dengan (gambar a) apabila searah
 (Gambar a)
            4. Jika  (Gambar b) atau sebaliknya 
(Gambar b)

      C.    Langkah-langkah Analisa Teorema Superposisi

a.       Menghitung arus dengan dua sumber tegangan.
1.      Berpatokan pada V1 dan pada V2 di short.
·       Cari arus yang dihasilkan oleh V1 saja. Ganti sumber tegangan V2 dengan hubung singkat.
·          Carilah arus pada I11 dengan menggantikan R1, R2 dan R3 menjadi R4
·         Setelah RT di ketahui maka  I11,  I21, I31 dapat di cari
2.  Bepatokan pada V2 saja dan pada V1 di short
·       Cari arus yang dihasilkan oleh V2 saja. Ganti sumber tegangan V1 dengan hubung singkat.
·       Carilah arus pada I12 dengan menggantikan R1, R2 dan R3 menjadi R5

·       Setelah RT di ketahui maka  I12,  I22, I32 dapat di cari dengan formula dibawah ini:
b. Menghitung arus menggunakan sumber tegangan dan arus.
1.      Berpatokan pada I dan E di hubung singkat
·         Cari arus yang dihasilkan oleh I saja. 
·         Ganti sumber tegangan E dengan hubung singkat. (Lihat gambar di bawah ini)
2.      Berpatokan pada sumber tegangan (E)
·         Cari arus yang dihasilkan oleh tegangan E saja. 
·         Ganti arus I dengan rangkaian terbuka (o.c)


SOAL DAN JAWABAN

1.      Carilah arus yang melewati rangkaian dibawah ini
A.    Berpatokan pada I dan E di hubung singkat (short)
B.    Berpatokan pada E dan I dalam rangkaian terbuka (o.c)

2.   Carilah arus yang melalui rangkaian dibawah ini
Jawab:
A.    Berpatokan pada E1 dan E2 di hubung singkat (short)
·         Setelah RT di ketahui maka  I11,  I21, I31 dapat di cari
B.    Berpatokan pada E2 dan E1 di hubung singkat (short)
·         Setelah RT di ketahui maka  I11,  I21, I31 dapat di cari


Torema Substitusi

Pada teorema ini berlaku bahwa :

Suatu komponen atau elemen pasif yang dilalui oleh sebuah arus yang mengalir (sebesar i) maka pada komponen pasif tersebut dapat digantikan dengan sumber tegangan Vs yang mempunyai nilai yang sama saat arus tersebut melalui komponen pasif tersebut.

Jika pada komponen pasifnya adalah sebuah resistor sebesar R, maka sumber tegangan penggantinya bernilai Vs = i.R dengan tahanan dalam dari sumber tegangan tersebut samadengan nol.
Contoh Latihan:

dengan teorema substitusi :
Resistor 1  yang dilalui arus i2 sebesar 0,5 A, jika diganti dengan  Vs = 1.i2 = 0,5 V,  akan menghasilkan arus i1 yang sama pada saat sebelum dan sesudah diganti dengan sumber tegangan.



Teorema Thevenin


Pada teorema ini berlaku bahwa :


Suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan dengan hanya terdiri dari satu buah sumber tegangan yang dihubungserikan dengan sebuah tahanan ekivelennya pada dua terminal yang diamati.

Tujuan sebenarnya dari teorema ini adalah untuk menyederhanakan analisis rangkaian, yaitu membuat rangkaian pengganti yang berupa sumber tegangan yang dihubungkan seri dengan suatu resistansi ekivalennya.

Pada gambar diatas, dengan terorema substitusi kita dapat melihat rangkaian sirkit B dapat diganti dengan sumber tegangan yang bernilai sama saat arus melewati sirkit B pada dua terminal yang kita amati yaitu terminal a-b.
Setelah kita dapatkan rangkaian substitusinya, maka dengan menggunakan teorema superposisi didapatkan bahwa :
1.    Ketika sumber tegangan V aktif/bekerja maka rangkaian pada sirkit linier A tidak aktif (semua sumber bebasnya mati diganti tahanan dalamnya), sehingga didapatkan nilai resistansi ekivelnnya.
2.   Ketika sirkit linier A aktif/bekerja maka pada sumber tegangan bebas diganti dengan tahanan dalamnya yaitu nol atau rangkaian short circuit.
Dengan menggabungkan kedua keadaan tadi (teorema superposisi) maka didapatkan :

Pada saat terminal a-b di open circuit (OC), maka i yang mengalir samadengan nol   (i  = 0), sehingga :


Cara memperoleh resistansi penggantinya (Rth) adalah dengan mematikan atau menon aktifkan semua sumber bebas pada rangkaian linier A (untuk sumber tegangan tahanan dalamnya = 0 atau rangkaian short circuit dan untuk sumber arus tahanan dalamnya = ¥ atau rangkaian open circuit).
Jika pada rangkaian tersebut terdapat sumber dependent atau sumber tak bebasnya, maka untuk memperoleh resistansi penggantinya, terlebih dahulu kita mencari arus hubung singkat (isc), sehingga nilai resistansi penggantinya (Rth) didapatkan dari nilai tegangan pada kedua terminal tersebut yang di-open circuit dibagi dengan arus pada kedua terminal tersebut yang di- short circuit .

Langkah-langkah penyelesaian dengan teorema Thevenin :
1.      Cari dan tentukan titik terminal a-b dimana parameter yang ditanyakan.
2.      Lepaskan komponen pada titik a-b tersebut, open circuit kan pada terminal a-b kemudian hitung nilai tegangan dititik a-b tersebut (Vab = Vth).
3.      Jika semua sumbernya adalah sumber bebas, maka tentukan nilai tahanan diukur pada titik a-b tersebut saat semua sumber di non aktifkan dengan cara diganti dengan tahanan dalamnya (untuk sumber tegangan bebas diganti rangkaian short circuit dan untuk sumber arus bebas diganti dengan rangkaian open circuit)
(Rab = Rth).
4.      Jika terdapat sumber tak bebas, maka untuk mencari nilai tahanan pengganti
Theveninnya didapatkan dengan cara 


5.      Untuk mencari Isc pada terminal titik a-b  tersebut  dihubungsingkatkan  dan  dicari arus yang mengalir pada titik tersebut (Iab = Isc).
6.      Gambarkan kembali rangkaian pengganti Theveninnya, kemudian pasangkan kembali komponen yang tadi dilepas dan hitung parameter yang ditanyakan.

Contoh Latihan:

untuk sumber bebas/ independent

1.  Tentukan nilai arus i dengan teorema Thevenin !
Jawaban:
Tentukan titik a-b pada R dimana parameter i yang ditanyakan, hitung tegangan dititik a-b pada saat terbuka :
Mencari Rth ketika semua sumber bebasnya tidak aktif (diganti  dengan  tahanan dalamnya) dilihat dari titik a-b :

untuk sumber tak bebas/ dependent

1.  Tentukan nilai V dengan teorema Thevenin !
Jawaban:
Mencari Vab dimana tegangan di R=3, dimana rangkaian tersebut terbuka :
Vab = Voc = -2i1 - 1.i1 + 12 = -3i1 + 12 dim ana : i = -6 A
Voc = (-3x - 6) + 12 = 18 + 12 = 30V
Karena terdapat sumber tak bebas, maka untuk mencari Rth tidak bisa langsung dengan mematikan semua sumbernya, sehingga harus dicari nilai Isc :


Teorema Norton

Pada teorema ini berlaku bahwa :

Suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan dengan hanya terdiri dari satu buah sumber arus yang dihubungparalelkan dengan sebuah tahanan ekivelennya pada dua terminal yang diamati.

Tujuan untuk menyederhanakan analisis rangkaian, yaitu dengan membuat rangkaian pengganti yang berupa sumber arus yang diparalel dengan suatu tahanan ekivalennya.
Langkah-langkah penyelesaian dengan teorema Norton :
1.      Cari dan tentukan titik terminal a-b dimana parameter yang ditanyakan.
2.      Lepaskan komponen pada titik a-b tersebut, short circuit kan pada terminal a-b kemudian hitung nilai arus dititik a-b tersebut (Iab = Isc = IN).
3.      Jika semua sumbernya adalah sumber bebas, maka tentukan nilai tahanan diukur pada titik a-b tersebut saat semua sumber di non aktifkan dengan cara diganti dengan tahanan dalamnya (untuk sumber tegangan bebas diganti rangkaian short circuit dan untuk sumber arus bebas diganti dengan rangkaian open circuit)
(Rab = RN = Rth).
4.      Jika terdapat sumber tak bebas, maka untuk mencari nilai tahanan pengganti
Nortonnya didapatkan dengan cara  

5.      Untuk mencari Voc pada terminal titik a-b tersebut dibuka dan dicari tegangan pada titik tersebut (Vab = Voc).
6.      Gambarkan kembali rangkaian pengganti Nortonnya, kemudian pasangkan kembali komponen yang tadi dilepas dan hitung parameter yang ditanyakan.

Contoh:
1.  Tentukan nilai arus i dengan teorema Norton !
Jawaban:
Tentukan titik a-b pada R dimana parameter i yang ditanyakan, hitung isc = iN saat R = 4dilepas:

2.  Tentukan nilai i dengan teorema Norton !

Cari RN dengan mencari Vab saat titik a-b terbuka :

Rangkaian pengganti Norton :



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Elemen Aktif